satu-satu, peluhku mengalir
di wajahku, di tubuhku
memikul beratnya tanggungjwab
yang harus ku terima
satu-satu, langkahku gontai
menapaki masa depan impian
seperti semu tapi nyata
yang memang harus menjadi nyata
satu-satu, nafasku tersengal
menahan sesaknya cacian dunia
akan semua dosa yang telah tercatat
yang harus ku perbaiki
satu-satu, air mataku menetes
rindukan semua hal indah
inginkan kembali sejenak
yang terang-terang sulit terwujud
Tapi...
Satu-satunya,
Yang menguatkan ku menahan beratnya tanggungjawab
Yang meyakinkan langkahku bahwa masa depanku cerah
Yang membuatku kuat mengahadapi semua tuntutan kesempurnaan atas diriku
Yang mengusap air mataku dan mengembalikan keindahan yang ku rindukan
Adalah Tuhan ku, Yang Maha Sempurna...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar